Ikan dan Nelayan : Ironi dan Tragedi
aku hanyalah ikan yang hidup di antara ribuan ikan lain dan beberapa puluh nelayan..
aku bersahabat dengan ikan dan nelayan.
aku merasakan ketulusan dalam ikan, sementara aku melihat puluhan nelayan memiliki kemunafikan.
aku dan ikan hidup dalam persamaan,
sementara aku dan nelayan berteman sambil menelan kesakitan.
Ikan tidak mau apa-apa dariku.
Mereka dan aku sama-sama hidup dalam kolam yang semu.
Mereka dan aku sama-sama menikmati sendu.
Mereka dan aku sedang dilanda kelabu.
Nelayan hanya tahu keuntungan.
Mereka memberi kami umpan.
Kami yang terlihat bodoh ingin sekali makan.
kami kira makan itu aman.
Akhirnya, kamilah yang mati ditelan.
Kadang nelayan kecil hanya mau bermain sandiwara.
di atas air tersedia bayangan umpan yang merupakan tipuan belaka.
ketika kami menghampirinya,
kami tidak mendapat apa-apa.
dan nelayan kecil tertawa melihatnya.
pemandangan muka bodoh kami dan luapan air mata.
nelayan jahat.
tahukan kalian ikan-ikan sudah penat!?
harapan dalam hati mencuat,
karena setiap hal merupakan kesenangan palsu yang tersirat!
tapi apa yang kami dapat?
kami sudah tidak kuat!
tapi tiada dapat dilakukan.
Ikan tetaplah ikan, dan nelayan tetaplah nelayan.
Sesaat sajalah kesedihan dan kesadaran.
dan kami akan tergiur lagi oleh tipuan-tipuan di hari depan.
Mereka itu pintar: Mereka Nelayan!
dan saya tetap bodoh: saya hanyalah seekor ikan!
aku bersahabat dengan ikan dan nelayan.
aku merasakan ketulusan dalam ikan, sementara aku melihat puluhan nelayan memiliki kemunafikan.
aku dan ikan hidup dalam persamaan,
sementara aku dan nelayan berteman sambil menelan kesakitan.
Ikan tidak mau apa-apa dariku.
Mereka dan aku sama-sama hidup dalam kolam yang semu.
Mereka dan aku sama-sama menikmati sendu.
Mereka dan aku sedang dilanda kelabu.
Nelayan hanya tahu keuntungan.
Mereka memberi kami umpan.
Kami yang terlihat bodoh ingin sekali makan.
kami kira makan itu aman.
Akhirnya, kamilah yang mati ditelan.
Kadang nelayan kecil hanya mau bermain sandiwara.
di atas air tersedia bayangan umpan yang merupakan tipuan belaka.
ketika kami menghampirinya,
kami tidak mendapat apa-apa.
dan nelayan kecil tertawa melihatnya.
pemandangan muka bodoh kami dan luapan air mata.
nelayan jahat.
tahukan kalian ikan-ikan sudah penat!?
harapan dalam hati mencuat,
karena setiap hal merupakan kesenangan palsu yang tersirat!
tapi apa yang kami dapat?
kami sudah tidak kuat!
tapi tiada dapat dilakukan.
Ikan tetaplah ikan, dan nelayan tetaplah nelayan.
Sesaat sajalah kesedihan dan kesadaran.
dan kami akan tergiur lagi oleh tipuan-tipuan di hari depan.
Mereka itu pintar: Mereka Nelayan!
dan saya tetap bodoh: saya hanyalah seekor ikan!
Comments
Post a Comment